Popular Post

mouse

L Lawliet - Death Note

Archive for Januari 2015

PROSA

By : Rizki Candra Irawan


TWINS

            Namaku adalah Randi, atau lebih tepatnya Randi Sheel Wijayanto. Aku terlahir dari keluarga blasteran. Ayahku, Hermawan Wijayanto adalah asli jawa dan termasuk keturunan ningrat. Sedangkan ibuku, Liza Harrington adalah asli inggris, ibuku memiliki ciri – ciri rambut pirang, mata biru, dan memiliki wajah yang cantik. Aku memiliki ciri - ciri pribumi yang aku wariskan dari ayahku , akan tetapi aku memiliki bola mata biru seperti ibuku. Aku tidaklah sendirian aku memiliki saudara kembar, namanya adalah Rendi Apocalypse Wijayanto. Kembaranku ini memiliki ciri-ciri seperti ibuku dengan rambut pirang, namun matanya berwarna hitam. Kami memang terlahir kembar namun aku adalah kakak dari Rendi, karena terlahir lebih dulu. Walaupun rendi adalah adikku dia sangat berbakat dalam hal apapun baik dari segi olahraga maupun pelajaran selain itu dia sangat rajin dalam melakukan segala hal. Hal ini sangat berbanding terbalik denganku, aku tidaklah memiliki bakat special seperti kembaranku, selain itu akupun juga anak yang pemalas dan tak ingin belajar apapun, satu – satunya yang ingin ku lakukan adalah bermain game online seumur hidupku. Orang tuaku pun terus membandingkanku dengan Rendi yang membuat hatiku terasa kesal dan bergejolak, karena hal itulah setiap aku melihat Rendi aku akan merasa kesal dan di dalam hatiku bertanya - tanya, “mengapa aku tak sama denganya ?”. Pertanyaan itulah yang terus terngiang di pikiranku dan juga di hatiku, namun aku sadar sekuat apapun aku mencoba mengejarnya aku tak akan bisa sama seperti Rendi. Jadi aku hanya terus menjalani hidup yang menyebakan ini di balik bayang -  bayangnya.
            Saat ini aku dan Rendi bersekolah di SMA Black Knight, SMA swasta terfavorit di tempatku. Kami duduk di bangku kelas 2 SMA, namun kami berbeda kelas aku di kelas XI IPS 1, sedangkan Randi di kelas XI IPA 1. Hari ini aku sedang tidak mengikuti pelajaran, karena aku menganggap pelajaran itu tidaklah penting. Akupun berjalan menuju ke kantin sekolah untuk membeli sebuh minuman, saat aku berjalan aku menabrak seseorang.
            “aduh punya mata gak si ?!!”. Gumamku
            “maaf aku tidak sengaja menabrakmu”
            Ternyata yang menabrakku adalah seorang wanita. Setelah wanita itu melihatku dia seakan akan terkejut melihat wajahku.
            “ada apa dengan wajahku, seperti kau melihat setan saja!” tanyaku dengan nada kesal
            “mengapa kau galak sekali sih….,tapi… kenapa kau sangat mirip dengan Rendi, namun rambutmu tidaklah pirang” Tanya wanita itu dengan penuh keheranan
            “bagaimana kau dapat mengenal Rendi ?!, selain itu aku tak pernah melihatmu sebelumnya ?”
            “apa kau ini terlahir seperti api ya, kau ini jutek sekali, cowok jutek itu banci. Perkenalkan namaku adalah Yuri Angelica, murid baru disini kau bisa memanggilku Yuri, sedang kau siapa ?”
            “aku Randi Sheel Wijayanto, kau dapat memanggilku Randi. Kau menyebut aku banci, lihatlah dirimu kau tak pantas di sebut wanita kau itu lebih cocok jadi laki laki, hahaha”
            Yuri pun terlihat kesal, lalu akupun meninggalkannya, namun Yuri memanggilku.
            “tunggu!!!” teriak Yuri
            “ada apa lagi !?” jawabku kesal
            “kau belum menjawab pertanyaanku, mengapa kau sangat mirip dengan Rendi ?, aku adalah teman sekelasnya”
            “aku adalah bayangannya!, jika kau tidak ada pertanyaan lagi pergilah jangan ganggu aku!!”
            “baiklah pergi sana lagipula aku tak mengenalmu” jawab Yuri
            Sekolah hari ini pun usai dan akupun berniat untuk meninggalkan sekolah dan saat aku sampai di gerbang sekolah, aku bertemu dengan Rendi.
            “hai ran sedang apa kau disini ? ehhmm mau pulang bareng denganku tidak?”
            “memangnya kau pikir aku sedang apa, tentu saja aku sedang berdiri dasar bodoh, kau jalan saja duluan aku sedang menunggu temanku”. Jawabku dengan suara yang keras
“ehhhmmm oke, aku duluan ya” sahut rendi
“heh dasar dia pikir siapa dia” gumamku di dalam hati
 Sesampainya di rumah…..
“wah Rendi nilai nilai mu sangat sempurna, kami bangga padamu” aku mendengar suara orang tuaku dari luar
Aku pun membuka pintu rumahku “aku pulang” sahutku
Lalu ibuku memanggilku “Randi kesini sebentar”
“ada apa bu?” jawabku
“tunjukan nilai ulanganmu Randi, ibu ingin melihat hasil yang kau dapat”
“aku tidak pernah ulangan bu, jadi janganlah menagih hasil kepadaku”
“jangan berkilah Randi, cepat tunjukan!!” bentak ibuku
“lihat saja sendiri!!” jawabku dengan keras
Lalu ibukupun memeriksa tasku, dan menemukan kertas ulanganku
“nilai apa ini Randi !!!, 10, 20, dan yang paling tinggi 50, mengapa kau ini bodoh sekali, kau sangat berbeda dengan Rendi, kau seharusnya malu kalu kau bisa kalah dari adikmu, berubahlah Randi jangan hanya main game terus!!”
“Rendi, Rendi, Rendi selalu Rendi mengapa kau selalu membandingkan aku dengannya, aku bukanlah dia dan aku tak ingin menjadi dia, asal ibu tahu aku merasa sakit hati saat kalian membandingkanku dengan Rendi, mengapa ayah dan ibu tak membunuhku saat aku bayi saja dan hanya memiliki 1 anak saja dengan begitu ibu tak perlu repot repot untuk mendidiku dan memarahiku!!, ingat bu aku ini manusia aku juga perlu kasih sayang, dan jangan hanya menga-anak emaskan Rendi saja!!”
“Randi ibu bilang begitu dengan maksud….” Tak sempat rendi selesai bicara aku memotongnya
“jangan ikut campur kau MR.SEMPURNA, asal kau tahu aku tak pernah menyukaimu, bahkan aku tak menyukai keluarga ini juga dunia ini”
Akupun bergegas masuk ke kamarku dengan membanting pintu kamarku, di kamarku aku menangis dan di hatiku aku berkata “mengapa selalu Rendi kapan mereka menyebut namaku, mereka terlalu sibuk dengan Rendi, dan mungkin mereka lupa bahwa mereka memiliki 2 anak, atau bahkan mereka hanya memiliki 1 anak”. Aku pun duduk di depan komputerku dan mulai membuat program program dan juga bermain game
Keesokan harinya aku berangkat ke sekolah tanpa saling menyapa 1 sama lain. Sesampainya di sekolahku, aku tidaklah masuk kelas melainkan duduk diatap untuk merenungkan hidupku, lalu ada yang menyapaku
“halo…”
“Yuri!...”
“sedang apa kau disini, kenapa tidak masuk ke kelas?”
“bukan urusanmu, dan juga kenapa kau tidak masuk kelas?”
“untuk apa aku masuk kelas jika temanku sedang disini”
“aku bukan temanmu!, dan aku tidak ingin menjadi temanmu!”
“apa kau sedang membenci seseorang ?” Tanya yuri
“bagaimana kau bisa tahu, kalau aku sedang membenci seseorang?”
“terlihat dari matamu yang menekuk, dan juga tanganmu yang mengepal”
“kau cukup teliti dalam membaca suasana, tapi aku tak bisa jamin jika pendapatmu benar”
“tentu saja benar, saat aku bertanya padamu apa kau membenci seseorang, kau terkejut, itu membuktikan bahwa pendapatku benar, jika kau memiliki masalah cerita lah kepadaku ” jawab yuri dengan tersenyum
“memang benar aku sedang memiliki masalah, akan tetapi ini masalah yang tak boleh di ketahui oleh orang luar, apalagi aku saja baru mengenalmu”
“ehhhmm, okelah kalo itu maumu, sedikit saran dariku jika kau memiliki masalah, hadapilah berlari hanya akan membuatmu makin tersesat di dalam lubang kebencian yang dingin dan gelap, tunjukanlah cahayamu dan terangilah kebencian yang menderamu, sudah ya aku pergi dulu”
“………” aku tak bisa berkata apa apa
Seharian aku terus terngiang kata kata dari Yuri, aku berpikir mungkin apa yang dikatakan Yuri ada benarnya juga, “aku ingin orang tuaku menghargai keberadaanku, akan tetapi aku tak pernah memberi mereka apa – apa, aku akan menunjukan sesuatu kepada orang tuaku” seruku di dalam hati
Aku pun bergegas pulang kerumah ku
“ayah ibu aku ingin memperlihatkan sesuatu kepada kalian"
 “mengapa kau sudah pulang, bukankah ini waktu kegiatan belajar, lalu apa yang kau ingin tunjukan pada kami” jawab ayahku
“halah palingan hanya game yang ingin di tunjukannya, anak payah seperti dia hanya dapat membual, dan bermulut besar” cetus ibuku
“tapi, tapi aku serius….”
“sudahlah pergi sana”
Akupun pergi meninggalkan mereka, dan merenungkan semuanya di taman dekat rumahku
“ini bunga untukmu” tiba tiba ada yang memberiku bunga
“halo” sapa yuri
“oh, hai”
“kau sepertinya merenung terus, apa masalahmu belum kau selesaikan”
“kau tak akan mengerti masalahku”
“bagaimana aku bisa mengerti jika kau saja tak memberi tahuku”
Hatiku berkata mungkin ini lah waktu yang tepat untuk menceritakannya pada Yuri, karena memang tak perlu ada lagi yang di tutup – tutupi
……………………………………………………………………………………………………………………
“oh jadi seperti itukah masalahmu, baiklah aku akan membantumu”
Pada saat malam hari aku dan Yuri pergi ke rumahku secara bersama lalu Yuri bertemu keluargaku dan juga Rendi, Rendi pun terkejut melihat Yuri
“Yuri!!”
“oh, hai Rendy”
“sedang apa kau disini” Tanya Rendi
“aku ingin menyelesaikan sesuatu yang tak bisa sahabatku selesaikan”
Lalu Yuri pun menarik tangan Rendy dan kedua orang tuaku, menuju kamarku
“apa apaan ini!!!” teriak ibuku
“tante akan tahu, jadi ikuti aku saja”
Setelah sampai di kamarku “Ibu, Ayah, Rendi ada yang ingin aku tunjukan kepada kalian, lihatlah ini”
Akupun menunjukan sejumlah program progam yang aku buat di laptopku
“aku sebenarnya sudah lama ingin menunjukan ini, tetapi ayah dan ibu terlalu sibuk dengan prestasi Rendi, dan terus menerus melupakanku, asal ibu dan ayah tahu, sebenarnya aku tak ingin bersekolah dan ingin memfokuskan karirku dengan menjadi seorang programmer, aku pernah bilang bahwa aku bukanlah Rendi dan aku tak ingin menjadi seperti dia, aku punya cara sendiri untuk meraih kesuksesanku”
“ja..ja..jadi ini kau yang membuatnya” sahut ibuku kaget
“anakmu sangat berbakat menjadi seorang programmer, namun mengapa kalian tidak tahu?, itu karena kalian terlalu mengekang Randi sehingga membuatnya tak bisa mengembangkan kreativitasnya, kalian buta dan hanya menyayangi 1 anak kalian yaitu Rendi, Randi cerita kepadaku tentang perasaannya kepada kalian, dia ingin kalian mempercayainya walaupun hanya sekali dalam seumur hidup, yang dia minta hanyalah 1 kesempatan dan bukanlah 1 lautan” sahut Yuri
“maafkan kami Randi, kami tak pernah mengerti keinginanmu dan terus menerus mengekangmu, dan ingin menjadikanmu seperti adikmu, mulai saat ini kejarlah mimpimu mulai sekarang kau tak perlu bersekolah lagi”
“tak usah meminta maaf akulah yang salah, aku terlalu egois”
Dan sejak kejadian itu orang tuaku berubah kepadaku, aku kembali ceria seperti dulu, program yang kubuat di beli oleh perusahaan besar, namun masih ada satu hal yang mengganjal di hatiku, aku tak pernah lagi bertemu Yuri, dari berita yang kudengar dari Rendi, Yuri keluar dari sekolah tanpa alasan yang jelas, akupun mencari tahu penyebabnya dengan meminta alamat Yuri pada TU SMA Black Knight, setelah aku mendapatkannya aku langsung menuju tempat yang ada di alamat itu, sesampainya di sana aku hanya bertemu dengan seorang nenek dan  seorang kakek.
“permisi, apa kakek dan nenek kenal dengan Yuri Angelica”
“berarti kau adalah Randi Sheel Wijayanto” sahut nenek itu
“iya benar, bagaimana nenek tahu namaku ?”
“Yuri menitip surat kepada nenek dan kakek, sebentar nenek ambilkan suratnya”
Setelah aku mendapatkan suratnya, segera kubuka surat itu dan isinya adalah peta “ikuti peta ini dan kau akan menemukanku”
Akupun mengikuti arah dari peta itu namun, arahnya justru menuju sebuah pemakaman, saat aku sampai di tempat akhir peta itu aku melihat nisan yang bernama Yuri Angelica, aku sangat terkejut dan tak bisa berkata apa apa. Lalu aku menemukan sepucuk surat lagi di atas makam Yuri, yang berisi

“jika kau telah membaca surat ini berarti kau sudah di berikan surat oleh orang tuaku dan telah sampai di depan makamku, maaf aku menghilang begitu saja aku tak sanggup mengucapkan selamat tinggal kepadamu, aku sudah lama mengidap penyakit tumor otak, dan telah di vonis mati dalam waktu 3 bulan, namun kau memberikanku 3 bulan terindah selama hidupku, terima kasih karena telah mengizinkanku untuk mengenalmu. Sekarang taka da lagi yang dapat kukatakan kepadamu, aku beryukur akhirnya hidupmu dapat berubah, yang paling terpenting adlah jangan pernah menyerah pada hidup ini, ingatlah prinsip ini, sebesar apapun apinya jika terkena air pasti mati, sebesar apapun airnya akan terhalang oleh batu, sebesar apapun batunya akan hancur apabila terkena petir, sebesar apapun petirnya akan dapat di kendalikan oleh angin, dan sebesar apapun anginnya akan tetap membuat api menjadi besar, intinya robohkanlah tembok yang ada di depanmu sekalipun itu adalah tembok cinta. Hahaha aku terlalu banyak menulis, ehhhmm sudah ya aku pergi dulu. Selamat tinggal orang yang paling kucintai.”
                                                                            
                                                                                      Tertanda

                                                                                     ( yuri angelica )

“Yuri, mengapa kau harus pergi, aku tak bisa hidup tanpamu, aku mencintaimu” aku terus menangis di depan makam Yuri, namun aku sadar “Yuri tak pernah menyerah dalam hidupnya, Yuri pasti tak ingin melihatku menangis terus menerus, terima kasih atas segalanya Yuri”
Akupun memakan surat dari Yuri dan berjanji akan memiliki hidup yang lebih baik.
                                                                                   
                                                                                                                       

Tamat

COPAS = IZIN + KASIH SUMBER

REPORTASE

By : Rizki Candra Irawan


Budaya Nongkrong di Kalangan Remaja
           
Assalamu’alaikum.WR.WB selamat pagi pemirsa, berjumpa kembali dengan kami dalam acara sradak-sruduk info bersama dengan saya Rizki Candra Irawan. Edisi kali ini saya mengangkat judul “budaya nongkrong di kalangan remaja”. So check it out.
            Pemirsa, sekarang saya sedang berada di salah satu kafe yang menjadi tempat nongkrong favorit para remaja. Bertempat di Cipinang Muara, kafe yang telah ada sejak tahun 2001 ini menjadi primadona bagi para remaja. Kafe yang memiliki nama Warung Poker atau lebih dikenal dengan WP tak pernah sepi dari pengunjung yang mayoritasnya para remaja.
            Lihat, seperti disana ada sekumpulan remaja yang sedang berkumpul, saya akan mencoba bertanya pada mereka, apa alasan mereka senang menongkrong dan berkumpul.
            “permisi kami dari sradak-sruduk info, ingin bertanya kedapa salah satu diantara kalian, boleh minta waktunya sebentar?”
            “oh iya mas silahkan”
            pemirsa saya sudah bersama dengan salah satu narasumber.
            “dengan siapa?”
            “saya Risqi Agus Saputra”
            “mas Risqi, kapan sih biasanya anda dan teman teman anda berkumpul disini?”
            “biasanya saya dan teman teman saya berkumpul disini setiap hari selasa, rabu dan sabtu, sehabis pulang kuliah”
            “bagaimana cara mas bisa mengenal satu sama lain?”
            “kami berasal dari kelas yang sama, walaupun ada juga dari kelas lain”
            “dimana tempat nongkrong favorit selain disini?”
            “tidak ada sih mas, ini adalah satu satunya tempat nongkrong kami”
            “mengapa mas dan teman teman mas betah untuk nongkrong disini?”
            “yang pertama tempatnya nyaman, terus harganya juga terjangkau cocok buat kantong anak kuliahan, tempatnya juga dekat dengan kampus, juga yang paling membuat betah itu dekorasi kafenya yang benar benar di desain untuk anak anak remaja”
            “siapa saja sih mas teman temannya boleh diperkenalkan kepada pemirsa?”
            “yang paling kanan itu mbot, sebelahnya afif, lalu badar, reza, faisal, kenang zulfan, rillo, Kemal, dan 2 cewek itu yang kanan amel, yang kiri ina”
            “oke mas pertanyaan terakhir, menurut mas apa dampak dari kebiasaan nongkrong ini, positifkah, negatifkah kan banyak warga warga yang mengecap bahwa nongkrong itu sudah pasti negatif?”
            “kalo untuk negatif atau positif itu tergantung dari individunya masing masing ya, maksud saya seperti ini kami berkumpul karena ingin menghilangkan rasa jenuh dan mempererat tali pertemanan, selain itu juga untuk sharing masalah pelajaran di kuliah, di pikiran kami bahkan tak terlintas sedikitpun untuk mencoba narkoba, mabuk mabukan, dll. Jika ada para warga yang mengecap nongkrong itu negatif menurut saya itu hal yang wajar, karena banyak anak anak nongkrong yang lebih berorientasi pada hal yang buruk seperti, geng pengedar narkoba, geng pengedar minuman, dan juga geng motor akan tetapi ada juga geng motor yang berorientasi positif seperti komunitas pencinta Harley, dll”
            “oke mas terima kasih atas waktu dan jawabannya, selamat berkumpul kembali”
            Pemirsa itulah wawancara saya dengan salah satu remaja yang sedang berkumpul di kafe ini, sekian info yang dapat kami sampaikan, tunggu edisi edisi selanjutnya. Saya Rizki Candra Irawan dan seluruh kerabat kerja yang bertugas mengucapkan terima kasih atas perhatiannya.
            Wassalamu’alaikum.WR.WB
           

Sehat Dengan Cara Hemat

Assalamu’alaikum.WR.WB selamat pagi pemirsa, berjumpa kembali dengan kami dalam acara sradak-sruduk info bersama dengan saya Rizki Candra Irawan. Edisi kali ini saya mengangkat judul. “sehat dengan cara hemat”. So check it out.
Pemirsa, sekarang saya sedang berada di acara car free day, yaitu sebuah acara bebas kendaaran baik kendaraan beroda 2 maupun beroda 4 yang dilaksanakan setiap minggunya,. Acara yang bertemapat di Bundaran HI ini dimulai dari jam 06.00-11.00 pagi. Baik tua ataupun muda terlihat antusias dalam mengikuti acara ini, mulai dari mereka yang hanya ingin melihat acara ini, hingga mereka yang ikut berpartisipasi dengan berolahraga dan jalan santai.
Pemirsa, saya akan bertanya kepada salah satu peserta disini, apa alasan mereka mengikuti acara ini.
“permisi kami dari sradak-sruduk info, ingin bertanya kedapa mas, boleh minta waktunya sebentar?”
“iya silahkan”
“dengan siapa?”
“saya, Yuki Kalindang”
“mas yuki, apa alasan mas yuki mengikuti acara car free day ini?”
“tentu saja untuk berolahraga agar tubuh tetap sehat, karena memang saya tak memiliki waktu luang untuk berolahraga pagi setiap harinya, saya pikir acara car free day ini sangat cocok untuk para pekerja yang tak memiliki waktu luang, selain itu juga untuk menghilangkan rasa jenuh setelah 5 hari bekerja.
“mengapa mas yuki lebih memilih berolahraga di acara car free day, kan seperti kita tahu banyak terdapat alat alat untuk fitness bahkan banyak dari mereka yang membuka gym atau tempat fitness?”.
“untuk menjadi sehat itu tak perlu mahal, kita hanya perlu bermodalkan handuk, kaus oblong, celana olahraga dan sepatu saja itu sudah cukup dalam mengikuti untuk menjadi sehat, selain itu juga dibutuhkan niat yang kuat untuk berolahraga, memang benar alat alat fitness sangat menunjang kita dalam kegiatan berolahraga, akan tetapi alat alat itu sangatlah mahal dan memakan banyak biaya. Selain itu jika kita berbicara tentang tempat gym, kembali lagi seperti jawaban saya yang sebelumnya, saya tak memiliki banyak waktu luang, karena saya bekerja dari jam 06.00 – 19.00.
“dengan siapa mas yuki mengikuti acara ini?”
“saya kesini bersama keluarga, yang sedang duduk disana itu istri dan anak saya”
“oke pertanyaan terakhir untuk mas yuki, maukah mas yuki memberi saran kepada pemirsa sradak-sruduk info, yang masih malas untuk berolahraga, karena alasan lelah dan sebagainya?”
“baik, berolahragalah kamu karena berolahraga sangat bermanfaat, jika kamu dapat menyiksa tubuhmu dengan bekerja ber jam jam setiap harinya, mengapa kamu tidak bisa meluangkan waktumu walau hanya semenit tidak bahkan satu detik untuk menyehatkan tubuhmu, ingatlah berjalanlah mulai sekarang sebelum kau berjalan dengan bantuan orang lain”  
 “oke mas terima kasih atas waktu dan jawabannya, selamat berolahraga kembali”
Pemirsa itulah wawancara saya dengan salah satu peserta di acara car free day, sekian info yang dapat kami sampaikan, tunggu edisi edisi selanjutnya. Saya Rizki Candra Irawan dan seluruh kerabat kerja yang bertugas mengucapkan terima kasih atas perhatiannya.
            Wassalamu’alaikum.WR.WB

COPAS = IZIN + KASIH SUMBER

- Copyright © Angel Become the Devil - Date A Live - Powered by Blogger - Designed by Johanes Djogan -