- Back to Home »
- OPINI
Posted by : Rizki Candra Irawan
Sabtu, 03 Januari 2015
AGAMA BUKANLAH POLITIK
Basuki tjahaja purnama atau lebih dikenal sebagai ahok,
adalah sosok gubernur DKI Jakarta. Beliau adalah gubernur yang sangat tegas
beranai dalam mengambil suatu tindakan. Namun sebagian kalangan tidak
menyukainya karena faktor agama. Karena ada anggapan menurut umat muslim
dilarang baginya dipimpin oleh umat non muslim, maka dari itu banyak yang
menentang dan tidak setuju dengan dilantiknya beliau menjadi gubernur. Bahkan
FPI sampai membuat gubernur tandingan karena tidak ingin memiliki pemimpin yang
berbeda agama.
Padahal Negara Indonesia adalah Negara demokrasi yang
menjujung tinggi bhineka tunggal ika dimana semua orang memiliki hak untuk
memimpin tanpa membedakan suku, ras, dan agama. Seharusnya rakyat Jakarta harus
dapat lebih cermat dalam menilai agama karena agama hanyalah sebuah keyakinan
dan bukanlah politik. Tak ada agama yang benar dan tak ada agama yang salah,
semua agama itu baik hanya tergantung bagaimana seorang individu
menjalankannya.
Karena yang dibutuhkan Jakarta adalah pemimpin yang dapat
memimpin dan dapat memegang tanggung jawabnya tanpa harus membeda bedakan
agama. Jika ahok dapat membuat Jakarta menjadi lebih baik mengapa tidak ?.
PRAMUKA WAJIB DI KURIKULUM 2013
Pramuka dijadikan pendidikan wajib di sekolah, dimana semua
siswa wajib mengikuti kegiatan pramuka. Memang itu adalah kegiatan yang
mendidik tanggung jawab dan kedisiplinan anak. Akan tetapi pramuka tidak sesuai
dengan anggaran dasar rumah tangga ( ADRT ). Yang telah dibuat dan di sahkan oleh
presiden dan undang undang, bahwa pramuka itu adalah sukarela bukan karena
adanya paksaan.
Bukankah dengan adanya kurikulum ini mewajibkan semua siswa
untuk mengikuti kegiatan pramuka sedangkan hal itu melanggar ADRT ?. Dan apakah
semua guru dapat mengajarkan kepramukaan dengan baik dan benar ?. Apakah
dengan mengikuti kegiatan kursus mahir
dasar ( KMD ) Para guru dapat mengerti kepramukaan dalam waktu satu atau dua
hari ?. Belum tentu semua guru dapat memahami pembelajaran kepramukaan, jadi
bagaimanakah cara pemerintah memberikan solusi dan tindakan untuk kepramukaan
bagi pendidikan yang baru?.
SINETRON DI INDONESIA KURANG MENDIDIK
Banyaknya sinetron Indonesia yang telah tayang di Indonesia
dengan banyaknya sinetron yang mengandung unsur percintaan. Dimana seorang
lelaki dan wanita berpegangan tangan dan berpelukan dianggap sebagai hal yang
romantis. Padahal hal tersebut dapat merusak moral bangsa bahkan kini anak –
anak di bawah umur telah mengetahui tentang percintaan yang seharusnya belum
mereka ketahui. Hal ini di akibatkan jam tayang sinetron di siarkan pada saat
prime time atau saat keluarga sedang berkumpul yaitu pada sore hari berkisar
dari jam 6 hingga jam 8 malam yang anak anak dapat menontonnya.
Banyak sinetron yang membodohkan masyarakat. Banyak dari
masyarakat yang menganggap lucu adegan adegan dalam sinetron yang sebenarnya
tidak sesuai dengan logika manusia bahkan sinetron di Indonesia banyak yang
meniru perfilman dari Negara lain seperti GGS yang meniru film twilight dan Bastian
Steel yang meniru film Harry Potter.
Jika begitu dimanakah kreativitas anak bangsa sekarang apakah
sinetron di Indonesia harus terus menjiplak karya orang lain untuk menjadi
terkenal semata?. Apakah kita tidak bisa membuat karya sendiri agar Negara lain
tahu inilah perfilman Indonesia dan
jangan mengharapkan popularitas semata tetapi buatlah perfilman yang bermutu
yang dapat membanggakan Indonesia. Jika Negara lain dapat membuat perfilman
yang bagus mengapa Indonesia tidak bisa?.
COPAS = IZIN + KASIH SUMBER